6 Model Pembelajaran yang Bisa Dipakai untuk UKIN PPG


Dalam dunia pendidikan, guru memiliki peran strategis untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna dan berkualitas.

Proses belajar tentu bukan hanya sekedar menyampaikan materi semata, tetapi juga bagaimana membuat siswa dapat aktif, berpikir kritis, bekerja sama, serta mampu menerapkan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.

Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dirancang untuk mempersiapkan guru profesional yang mampu merancang pembelajaran sesuai kebutuhan siswa.

Salah satu tahap penting dalam PPG adalah Uji Kinerja (UKIN), dimana peserta diharapkan mampu menunjukkan kompetensi dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan kontekstual.

Karena itu memilih model pembelajaran yang tepat untuk UKIN PPG tentu akan menjadi pertimbangan yang sangat penting. Model yang digunakan bukan saja harus formalitas, melainkan juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk benar-benar membantu siswa agar bisa belajar dengan lebih baik.


Mengenal Beragam Model Pembelajaran untuk Meningkatkan Kualitas Belajar Siswa

Sebelum membahas lebih detail masing-masing model, kita pahami dulu bahwa setiap model tentu memiliki keunggulan dan karakteristiknya masing-masing.

Memilih model yang sesuai dengan beberapa kriteria seperti tujuan, materi, dan karakteristik siswa akan membantu kita sebagai guru untuk memfasilitasi pembelajaran yang lebih bermakna.

Berikut kita bahas enam model pembelajaran yang sangat cocok diaplikasikan pada UKIN PPG untuk meningkatkan kualitas belajar siswa.


1. Problem Based Learning (PBL)

Problem Based Learning adalah model pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan mengangkat masalah nyata sebagai sarana belajar.

Melalui PBL, siswa didorong untuk menganalisis masalah, merumuskan solusi, dan mempresentasikannya. Guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing jalannya diskusi dan penyelidikan.

Keunggulan PBL yaitu terletak pada pengembangan kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kolaborasi.

Model ini sangat cocok untuk UKIN PPG karena memperlihatkan kemampuan kita merancang pembelajaran yang menantang dan relevan bagi siswa.


2. Project Based Learning (PjBL)

Selanjutnya ada Project Based Learning atau PjBL yang berfokus pada pembuatan proyek untuk menjawab pertanyaan atau tantangan nyata.

Siswa terlibat secara mendalam mulai dari merancang, melaksanakan, hingga mempresentasikan proyek. Kegiatan ini dapat melatih manajemen waktu, kerja sama, kreativitas, dan komunikasi.

Dalam UKIN PPG, PjBL bisa menunjukkan kemampuan kita dalam merancang pembelajaran yang berorientasi pada produk nyata, sekaligus memfasilitasi pembelajaran yang mendalam dan bermakna.


3. Discovery Learning

Discovery Learning mendorong siswa menemukan sendiri konsep atau prinsip melalui eksplorasi.

Guru memberikan data atau situasi, lalu membimbing siswa untuk menganalisis dan menarik kesimpulan. Dengan demikian, siswa tidak hanya menghafal, tetapi juga memahami konsep dengan lebih mendalam.

Untuk UKIN PPG, model ini bisa memperlihatkan bagaimana kita mampu memicu rasa ingin tahu siswa, sekaligus menanamkan konsep secara lebih kokoh melalui penemuan mandiri.


4. Inquiry Learning

Berbeda dari Discovery Learning yang lebih terarah, Inquiry Learning menempatkan siswa sebagai penanya dan penyelidik aktif.

Siswa diajak untuk merumuskan pertanyaan, menyelidiki, melakukan eksperimen atau observasi, dan juga membuktikan hipotesis.

Selanjutnya guru memfasilitasi dengan menyediakan sumber belajar, memandu proses, dan memastikan capaian pembelajaran.

Dalam konteks UKIN PPG, penerapan Inquiry Learning menunjukkan bahwa kita mampu membangun pembelajaran berbasis investigasi yang memacu rasa ingin tahu, kemampuan berpikir kritis, dan pemahaman mendalam.


5. Cooperative Learning

Cooperative Learning adalah model pembelajaran kelompok yang menekankan kerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

Siswa bekerja dalam kelompok heterogen untuk saling membantu memahami materi. Setiap anggota memiliki tanggung jawab, baik untuk belajar maupun membantu teman.

Model ini cocok untuk UKIN PPG karena menggambarkan bagaimana kita membangun interaksi sosial, mengajarkan toleransi, dan menumbuhkan tanggung jawab kolektif dalam proses belajar.


6. Contextual Teaching and Learning (CTL)

Terakhir ada Contextual Teaching and Learning (CTL) yang mengaitkan antara materi pelajaran dengan konteks kehidupan nyata.

Guru membantu siswa memahami konsep melalui pengalaman sehari-hari yang relevan, sehingga materi terasa lebih dekat, aplikatif, dan bermakna.

Dalam UKIN PPG, penerapan CTL menunjukkan kompetensi kita mengaitkan materi dengan dunia nyata, membantu siswa melihat manfaat belajar, dan memfasilitasi transfer pengetahuan ke kehidupan sehari-hari.

Demikianlah artikel kali ini, semoga bermanfaat dan bisa mencerahkan untuk menambah wawasan kita mengenai berbagai model pembelajaran.

Dengan memahami dan menerapkan model-model ini, kita dapat meningkatkan kualitas belajar siswa sekaligus memenuhi tuntutan profesionalisme sebagai guru.

Post a Comment

Silahkan tuliskan pesan pada kolom komentar yang telah disediakan dibagian bawah.

Previous Post Next Post

Contact Form