Peserta baru bertemu, belum saling kenal, atau suasana masih "dingin" karena lelah atau grogi. Kondisi seperti ini tentu membuat interaksi jadi kurang lancar, padahal tujuan utama dari acara tidak jarang membutuhkan kerja sama dan juga komunikasi yang baik.
Nah untuk itu, fasilitator atau pembawa acara tentu perlu menyiapkan aktivitas khusus yang bisa membantu dalam memecah kekakuan tersebut. Inilah yang kita kenal dengan istilah "ice breaking".
Kegiatan ini berfungsi sebagai jembatan untuk mencairkan suasana untuk membuat peserta lebih rileks, serta membuka jalur komunikasi agar acara berikutnya dapat berjalan lebih hidup dan efektif.
Adapun pada kesempatan ini, kita akan memberikan beberapa contoh materi ice breaking yang bisa digunakan untuk menciptakan suasana lebih interaktif. Semoga ide-ide ini bisa membantu kegiatan kita menjadi lebih seru!
Apa Itu Ice Breaking?
Ice breaking secara sederhana adalah aktivitas atau permainan ringan yang dirancang untuk mencairkan suasana di antara peserta yang masih kaku atau canggung dalam suatu kegiatan atau acara tertentu.
Ice breaking ini umumnya dilakukan di awal acara atau saat suasana mulai terasa monoton untuk menghidupkan kembali energi dari para peserta.
Tujuannya tentu bukan sekedar hiburan semata, tapi juga untuk:
- Membuat peserta lebih nyaman satu sama lain
- Membangun keakraban dan keterbukaan
- Meningkatkan fokus dan konsentrasi
- Membangun kerja sama tim
Biasanya ice breaking berupa permainan singkat, aktivitas tanya jawab ringan, atau gerak tubuh sederhana. Nah berikut beberapa contoh jenis permainan ice breaking yang bisa kita coba dalam berbagai acara yang sedang diadakan.
Jenis Permainan Ice Breaking yang Bisa Dicoba
Sedikit pengantar sebelum masuk ke detail, bahwa semua permainan di bawah ini bisa diadaptasi sesuai usia peserta, jumlah orang, maupun konteks acaranya. Jadi silahkan dimodifikasi agar lebih sesuai dengan kebutuhan!
1. Siapa Cepat!
Persiapan:
- Peserta berpasangan dan saling berhadapan.
- Letakkan satu benda di tengah mereka (contoh: pulpen).
Instruksi:
Instruktur memberikan aba-aba yang mirip bunyinya:
- "Sikut" → peserta memegang siku.
- "Sakit" → peserta memegang perut.
- "Sikat" → peserta berlomba mengambil benda di tengah.
Catatan: Instruksi bisa dibuat lebih bervariasi tapi dengan suku kata yang sama untuk mengecoh, sehingga peserta harus betul-betul fokus dan mendengarkan dengan teliti.
2. Dengarkan dan Lakukan
Instruksi:
Instruktur berkata: "Ikuti apa yang saya katakan, jangan ikuti apa yang saya lakukan."
Contoh:
Instruktur berkata: "pegang telinga!" sambil cepat-cepat memegang hidung.
Peserta yang terkecoh kemungkinan besar akan memegang hidung.
Tujuan permainan ini yaitu untuk menguji fokus dan mendengarkan instruksi dengan cermat.
3. Tepuk Angka
Instruksi:
Instruktur memberikan aba-aba:
- "Tepuk 1" → peserta berteriak "YES".
- "Tepuk 2" → "OK".
- "Tepuk 3" → "SEMANGAT".
- "Tepuk 4" → "KONSENTRASI".
- "Tepuk 5" → "SIAP BELAJAR".
Peserta menepuk tangan sesuai aba-aba sambil menyebutkan kata kunci, sehingga melatih fokus dan bisa menghangatkan suasana.
4. Tepuk Pagi, Siang
Instruksi:
- "Pagi" → tepuk tangan 1 kali.
- "Siang" → tepuk tangan 2 kali.
- "Sore" → tepuk tangan 3 kali.
- “Malam” → tidak menepuk sama sekali.
Permainan ini sederhana, tapi sangat efektif untuk melatih konsentrasi dan membuat peserta lebih awas pada instruksi.
5. Lakukan Jika "OKE"
Instruksi:
- Peserta hanya melakukan perintah jika ada kata "OKE" di depannya.
Contoh:
- "OKE pegang telinga!" → peserta harus memegang telinga.
- "Pegang hidung!" (tanpa menyebut "OKE") → peserta tidak boleh melakukan gerakan.
Permainan ini melatih konsentrasi dan mendengarkan instruksi dengan selektif.
6. Sambung Kata Tema Bebas
Instruksi:
- Peserta duduk melingkar.
- Fasilitator menentukan tema (contoh: buah).
- Peserta pertama menyebut "apel", berikutnya "lemon", "nanas", dst.
- Yang gagal atau terlalu lama mikir akan diberi hukuman ringan (misal menyanyi atau push-up 3x).
Permainan ini bermanfaat untuk menghangatkan suasana, mendorong kreativitas, dan menumbuhkan interaksi.
7. Gerakan Berantai
Instruksi:
- Peserta berdiri melingkar.
- Fasilitator memulai dengan satu gerakan (contoh: tepuk pundak kanan).
- Peserta berikutnya meniru lalu menambahkan satu gerakan baru.
- Begitu seterusnya, rantai gerakan jadi makin panjang dan lucu.
Permainan ini sangat efektif membuat peserta tertawa, fokus, dan lebih dekat.
Nah itulah tadi beberapa contoh materi ice breaking yang bisa kita coba dan tiru untuk mencairkan suasana dalam berbagai acara kegiatan yang sedang kita adakan.
Tentunya semua permainan ini bisa dimodifikasi sesuai kebutuhan. Kunci sukses ice breaking tentu bukan hanya di permainannya saja, tetapi juga pada cara fasilitator membawakan instruksi dengan semangat dan humor yang pas.
Semoga ide-ide di atas bisa membuat kegiatan kita semakin seru, hangat, dan berkesan. Selamat mencoba!
Tags
Tips