Ciri Jika Tanaman Kekurangan Unsur Hara Makro & Mikro

Pertanian Sayuran Hidroponik

Tanaman layaknya seperti manusia yang membutuhkan makanan untuk bisa bertahan hidup dan berkembang.

Unsur hara merupakan nutrisi esensial yang berperan sebagai sumber energi, pembentuk jaringan, hingga pendukung proses metabolisme pada tanaman.

Tanpa asupan yang seimbang, maka tanaman bisa mengalami gangguan pertumbuhan, produksi berkurang, bahkan mati.

Sayangnya banyak orang belum menyadari tentang tanda-tanda jika suatu tanaman kekurangan unsur hara.

Kekurangan unsur hara seringkali dikira sebagai serangan hama atau penyakit. Padahal jika kita bisa lebih jeli, hanya dengan mengamati perubahan fisik pada tanaman, gejala seperti defisiensi nutrisi bisa dideteksi sejak dini.

Beberapa tanda jika tanaman tidak sehat karena kurang unsur hara, misalnya saja seperti perubahan warna daun, bentuk yang tidak normal, hingga pertumbuhan yang terhambat.


Gejala Kekurangan pada Tanaman

Perlu kita ketahui terlebih dahulu, bahwa secara umum unsur hara itu terbagi menjadi dua, yaitu ada unsur hara makro dan unsur hara mikro.

Unsur hara makro biasanya dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang besar seperti nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan sulfur (S).

Sementara unsur hara mikro meliputi besi (Fe), mangan (Mn), seng (Zn), tembaga (Cu), boron (B), dan molibdenum (Mo). Dimana unsur hara mikro ini cenderung dibutuhkan lebih sedikit, meski defisiensi dari unsur ini tetap bisa berdampak serius.

Berikut ini merupakan gejala yang muncul jika suatu tanaman mengalami kondisi yang kekurangan unsur-unsur tersebut.


Gejala Kekurangan Unsur Hara Makro

1. Nitrogen (N)
  • Gejala Daun tua menguning (klorosis) dimulai dari ujung dan menyebar ke tulang daun.
  • Pertumbuhan lambat, batang kurus, dan produksi buah/bunga minim.
  • Contoh tanaman rentan: padi, jagung, sayuran daun seperti bayam.
Solusi yang bisa kita lakukan yaitu dengan memberikan pupuk urea atau kompos yang kaya akan nitrogen.

2. Fosfor (P)
  • Daun berwarna hijau gelap atau keunguan, terutama di bagian bawah.
  • Akar pendek dan tanaman kerdil.
  • Pembungaan terlambat, buah sulit matang.
Solusi dari kekurangan unsur hara fosfor yaitu dengan menambahkan pupuk fosfat (SP-36) atau pupuk kandang.

3. Kalium (K)
  • Ujung dan tepi daun mengering (nekrosis), seperti terbakar.
  • Batang lemah, mudah rebah, dan buah rentan busuk.
Contoh tanaman yang sering mengalami kekurangan unsur hara kalium yaitu seperti pohon kelapa sawit, pisang, dan tomat.

Adapun solusi untuk mengatasi kekurangan unsur hara kalium, kita bisa memberikan pupuk jenis KCl atau abu sekam.

4. Kalsium (Ca)
  • Daun muda keriting atau menggulung, pertumbuhan tunas terhambat.
  • Buah pecah-pecah atau berlubang (seperti pada tomat).
Solusi yang paling efektif jika tanaman kekurangan kalium, yaitu bisa dengan memakai kapur pertanian (dolomit) atau bisa juga dengan pupuk kalsium nitrat.

5. Magnesium (Mg)
  • Klorosis pada daun tua dengan tulang daun tetap hijau.
  • Daun mudah rontok, pertumbuhan bunga terhambat.
Jenis tanaman yang sering kekurangan magnesium yaitu seperti tanaman jeruk atau kentang.

Solusi yang bisa diterapkan dalam mengatasi hal ini, kita bisa memberinya jenis pupuk magnesium sulfat, misalnya seperti garam inggris.

6. Sulfur (S)
  • Daun muda menguning seragam, pertumbuhan kerdil.
  • Tanaman terlihat pucat secara keseluruhan.
Solusi yang bisa dilakukan yaitu dengan menambahkan Pupuk ZA (amonium sulfat) maupun pupuk organik.


Gejala Kekurangan Unsur Hara Mikro

1. Besi (Fe)
  • Daun muda pucat dengan tulang daun hijau (klorosis interveinal).
Contoh dari tanaman yang sering kekurangan unsur hara besi biasanya terdapat pada tanaman hias seperti anggrek, atau tanaman yang dibudidaya dengan cara hidroponik.

Adapun solusi yang efektif dalam mengatasi hal ini yaitu bisa dengan menyemprotkan Fe-EDTA atau bisa juga dengan pupuk chelate.

2. Mangan (Mn)
  • Bercak kuning di antara tulang daun, daun keriput.
  • Pertumbuhan akar terhambat.
Solusi yang bisa dilakukan yaitu dengan menambahkan jenis pupuk yang kaya akan mangan sulfat.

3. Seng (Zn)
  • Daun kecil, ruas batang memendek, dan klorosis.
Contoh tanaman yang sering kekurangan unsur seng yaitu padi atau jagung. Nah jika hal ini terjadi, kita bisa memberikan pupuk seng sulfat atau pupuk daun yang mengandung Zn.

4. Tembaga (Cu)
  • Daun muda layu dan menggulung, ujung daun mati.
  • Buah tidak sempurna (seperti pada cabai).
Solusi yang bisa dilakukan yaitu dengan menggunakan jenis pupuk yang mengandung tembaga sulfat.

5. Boron (B)
  • Tunas mati, bunga/buah gugur prematur.
  • Batang retak atau berlubang.
Contoh tanaman yang sering mengalami kekurangan baron yaitu seperti brokoli, atau kubis.

Adapun solusinya, kita bisa memberikan jenis pupuk borax atau pupuk mikro yang mengandung boron.

6. Molibdenum (Mo)
  • Daun menguning mirip defisiensi nitrogen, tetapi dimulai dari daun tengah.
  • Tanaman legum (kacang-kacangan) sulit membentuk bintil akar.
Solusi yang bisa dilakukan yaitu dengan menambahkan kapur untuk menaikkan pH tanah (molibdenum lebih tersedia di tanah basa).


Tips Mengatasi Defisiensi Unsur Hara

1. Uji Tanah. Sebelum memberi salah satu jenis pupuk tertentu, maka kita perlu menguji tanah atau bagian daun untuk mengetahui penyebab masalahnya.

2. Pupuk Berimbang. Gunakan jenis pupuk NPK lengkap atau pupuk organik yang mengandung unsur hara makro dan mikro.

3. Aplikasi Pupuk Daun. Untuk defisiensi mikro, kita bisa langsung menyemprotkan pupuk cair langsung ke bagian daun.

4. Perbaiki pH Tanah. Unsur hara umumnya akan sulit diserap jika pH tanah yang dipakai untuk menanam terlalu asam atau terlalu basa.

Nah itulah tadi gejala apa saja yang seringkali terjadi pada tanaman yang mengalami kekurangan unsur hara.

Mengenali tanda-tanda tersebut merupakan salah satu langkah awal agar kita bisa menyelamatkan tanaman yang dibudidayakan dari kerusakan parah yang mungkin bisa terjadi.

Jangan lupa untuk selalu mengkombinasikan antara observasi visual dengan perawatan tepat, seperti pemupukan berimbang dan perbaikan kondisi tanah.

Ingat selain kekurangan pupuk, kelebihan pupuk juga sebenarnya bisa berbahaya. Jadi pastikan agar kita memberikan nutrisi sesuai kebutuhan tanaman. Dengan begitu, tanaman akan tumbuh subur, sehat, dan produktif!

Post a Comment

Silahkan tuliskan pesan pada kolom komentar yang telah disediakan dibagian bawah.

Previous Post Next Post

Contact Form