Festival Film Desa 2025, Ruang Kreatif Anak Desa


Hari Desa Nasional pada 15 Januari 2026 dipersiapkan dengan cara yang berbeda.

Tahun ini Direktorat Sosial Budaya PPDT menghadirkan Festival Film Desa 2025, sebuah panggung kreatif bagi sineas lokal untuk menceritakan desa dari kacamata mereka sendiri.

Mengusung semangat Asta Cita ke-6, ajang ini menegaskan bahwa pembangunan Indonesia dimulai dari desa—dari kehidupan sehari-hari, dari cerita yang tumbuh di tengah masyarakatnya.

Melalui film pendek, peserta dapat memperlihatkan bahwa desa bukan hanya tempat tinggal, tetapi ekosistem budaya, sosial, dan alam yang kaya inspirasi.


Tema dan Subtema Festival

Tema utama: “Bangun Desa Bangun Indonesia”

Subtema - Unsur cerita wajib yang harus hadir dalam film:
  • Mengangkat satu atau lebih dari 12 rencana aksi Bangun Desa Bangun Indonesia.
  • Menampilkan potensi dan pembangunan desa secara nyata.
  • Memperlihatkan bentuk pemberdayaan masyarakat di desa.
  • Menggambarkan kondisi sosial budaya desa, baik tradisi, keseharian, maupun dinamika warganya.


Ketentuan Umum Peserta

  1. Terbuka untuk masyarakat umum, baik perorangan maupun kelompok (pendaftaran atas nama individu).
  2. Tidak ada batasan usia.
  3. Peserta wajib WNI dan memiliki NIK.
  4. Boleh mengirim lebih dari satu karya selama berbeda.
  5. Film harus diproduksi atau ditayangkan pada tahun 2024–2025.
  6. Karya belum pernah memenangkan kompetisi lain.
  7. 5 karya terbaik wajib didaftarkan ke LSF untuk memperoleh Surat Tanda Lulus Sensor (STLS).
  8. Hak cipta tetap milik pembuat, namun panitia berhak mendistribusikan film nominasi.
  9. Peserta yang dinyatakan masuk nominasi wajib menyerahkan copy master film.


Ketentuan Karya Film

  1. Karya berupa film pendek cerita dengan genre bebas (drama, komedi, aksi, romansa, horor, dll).
  2. Durasi film antara 5–10 menit.
  3. Format file MP4, kompresi H.264 (15 Mbps).
  4. Resolusi wajib Full HD (1920×1080) dengan aspek rasio 16:9 horizontal.
  5. Harus mencantumkan credit title dan menampilkan logo Kemendesa PDT.
  6. Bahasa utama Indonesia, jika memakai bahasa daerah/bahasa lain, wajib ada subtitle Bahasa Indonesia.
  7. Tidak dibatasi alat perekaman dan editing, tetapi tidak boleh ada watermark.
  8. Perekaman harus dilakukan dengan kamera langsung, bukan hasil rekayasa AI.
  9. Konten tidak boleh mengandung SARA, unsur pornografi, kekerasan ekstrem, ujaran kebencian, atau provokasi politik.
  10. Nilai-nilai etika, toleransi, persatuan, dan karakter masyarakat desa harus dijunjung tinggi.


Hadiah untuk Para Pemenang

Peserta berkesempatan mendapatkan:
  • Piala Menteri
  • Sertifikat
  • Gadget
  • Pendampingan Sensor Film
  • Screening eksklusif pada puncak acara
Hadiah-hadiah ini tidak hanya mengapresiasi karya, tetapi juga membuka peluang bagi film desa untuk dikenal lebih luas.


Timeline Pelaksanaan

  • Batas Pendaftaran: 20 Desember 2025
  • Puncak Acara & Penyerahan Hadiah: 15 Januari 2026


Kriteria Penilaian

Festival ini menilai film berdasarkan empat aspek utama:
  • Capaian Sinematik: kualitas visual, audio, teknik pengambilan gambar, serta editing.
  • Dramatika Cerita: kekuatan alur, karakter, konflik, serta emosi yang dibangun.
  • Kekuatan Narasi Desa: seberapa dalam film menangkap nilai dan identitas desa.
  • Orisinalitas: ide yang segar, pendekatan unik, atau gaya penceritaan yang khas.


Pendaftaran & Informasi Resmi



Kontak resmi

  • WhatsApp: 0813-3759-4448 (Bagus) | 0812-1837-4737 (Ferdyno)
  • Instagram: @dit_sosbudppdt

Menumbuhkan Ekosistem Film dari Desa
Festival Film Desa 2025 bukan hanya lomba, tetapi merupakan langkah strategis untuk membangkitkan ekosistem kreatif di tingkat desa.

Melalui sinema, potensi lokal dapat dibawa ke ruang publik nasional. Generasi muda desa pun didorong menjadi pencerita bagi tanah kelahirannya, menghidupkan kembali desa sebagai pusat inspirasi dan harapan.

Ajang ini diharapkan menjadi gerakan berkelanjutan yang memperkuat identitas desa, menghubungkan para pembuat film lokal, dan menghadirkan perspektif baru tentang pembangunan berbasis masyarakat.

Post a Comment

Silahkan tuliskan pesan pada kolom komentar yang telah disediakan dibagian bawah.

Previous Post Next Post

Contact Form