Hama tanaman padi umumnya dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, dan bahkan bisa membuat terjadinya kegagalan panen secara massal.
Oleh karena itu, bagi kita para petani tentu sangat penting untuk mengenali masing-masing dari jenis hama yang ada, agar lebih mudah dalam proses pencegahan termasuk juga cara mengatasinya jika padi memang sudah terkena serangan hama.
Lalu apa saja jenis-jenis hama padi yang paling merusak yang harus diketahui oleh petani? Nah untuk mengetahui jawabannya, maka bisa langsung disimak pada penjelasan berikut.
Mengenal Jenis Hama pada Padi dan Cara Mengatasinya
Dalam dunia pertanian hama pada dasarnya merupakan jenis organisme mahluk hidup yang dapat merugikan tanaman.
Hama ini bisa berasal dari berbagai jenis kelompok, seperti misalnya serangga, burung, atau bahkan hewan pengerat.
Setiap jenis hama tentu akan memiliki karakteristik dan cara menyerang tanaman yang berbeda.
Nah untuk itu, para petani sebaiknya memahami cara pencegahan serta pengendalian yang sesuai agar tanaman tetap tumbuh dengan optimal dan menghasilkan panen yang berkualitas.
1. Wereng Coklat (Nilaparvata Lugens)
Wereng coklat merupakan salah satu jenis hama yang paling ditakuti oleh para petani padi.
Hama ini umumnya akan menyerang dengan cara menghisap cairan dari batang padi, sehingga menyebabkan tanaman menjadi layu dan mati.
Jika dibiarkan, serangan wereng bisa menyebabkan kegagalan panen secara massal di satu wilayah.
Adapun cara mengatasi agar padi tidak terkena hama wereng coklat, beberapa diantaranya yaitu bisa dengan menggunakan varietas padi yang tahan wereng, serta menjaga kebersihan sawah dengan membuang tanaman yang terserang.
Selain itu petani juga bisa menggunakan pembasmi serangga atau insektisida yang tepat untuk membasmi wereng coklat.
2. Hama Tikus (Rattus argentiventer)
Tikus sering kali menjadi momok bagi petani karena kemampuannya yang bisa sangat merusak tanaman dengan cara menggigit batang dan memakan biji padi.
Bahkan tikus ini dapat merusak tanaman padi pada semua fase pertumbuhannya, dari mulai dari fase persemaian, generatif, hingga penyimpanan saat padi sudah dipanen dan berada di gudang.
Nah untuk mengatasi hama tikus sawah, petani bisa melakukan beberapa hal, seperti melakukan gropyokan atau perburuan tikus secara massal, atau bisa juga dengan cara memasang perangkap dan menggunakan predator alami seperti burung hantu.
Jika dirasa sudah banyak, petani juga bisa menggunakan rodentisida yaitu plestisida khusus pengerat tentu dengan dosis yang sesuai.
3. Penggerek Batang Padi (Scirpophaga incertulas)
Penggerek batang padi merupakan jenis hewan ngengat, dengan fase telur, larva, pupa, baru kemudian menjadi ngengat.
Hama ini dikenal dengan larvanya yang dapat masuk ke dalam batang padi dan merusak jaringan tanaman dari dalam, menyebabkan batang patah dan padi tidak bisa berbuah.
Untuk mengendalikan hama penggerek batang padi, petani bisa melakukan beberapa hal seperti menggunakan varietas padi yang lebih tahan hama, atau bisa dengan menanam secara serempak untuk mengurangi populasi hama.
Selain itu, petani juga bisa menangkap ngengat dengan lampu perangkap atau membasminya menggunakan insektisida berbahan aktif yang sesuai rekomendasi.
4. Keong Mas (Pomacea canaliculata)
Keong mas merupakan hama air tawar yang menyerang tanaman muda dan lunak, seperti bibit padi.
Keong mas ini seringkali menyerang padi pada fase awal pertumbuhan dengan memakan daun muda sehingga pertumbuhan padi menjadi terganggu.
Gejala serangan keong mas pada padi umumnya bisa membuat bagian batang, tangkai, dan helai daun rusak akibat bekas gigitan. Selain itu, batang muda bisa terpotong-potong, dan lama kelamaan keong mas juga bisa memakan seluruh tanaman padi.
Petani bisa mengatasi serangan keong mas dengan cara mengumpulkan dan membuang keong secara manual. Selain itu, bisa juga dengan menggunakan parit perangkap di sekitar sawah atau memanfaatkan itik sebagai pemangsa alami keong mas.
5. Burung Pemakan Padi
Hama burung pada padi merupakan jenis burung yang memakan bulir padi saat tanaman padi sedang masak susu hingga panen.
Burung yang menyerang tanaman padi dapat menyebabkan kerusakan langsung maupun kerusakan tidak langsung.
Beberapa jenis burung seperti burung pipit dan burung bondol seringkali menjadi ancaman bagi hasil panen karena memakan bulir padi yang sudah matang.
Untuk mengatasi hal ini petani dapat memasang jaring atau tali rafia di sekitar sawah atau menggunakan alat pengusir burung seperti orang-orangan sawah untuk menakuti burung-burung agar tidak mendekat.
Jika memungkinkan, petani juga bisa melakukan panen lebih awal jika serangan burung dianggap sudah terlalu parah dan tidak ampuh diusir dengan menggunakan orang-orangan sawah.
6. Ulat Grayak (Spodoptera litura)
Ulat grayak merupakan salah satu jenis hama padi yang bisa menyerang tanaman padi pada semua fase pertumbuhannya. Hama ini dapat menyebabkan kerusakan yang sangat parah pada tanaman padi.
Ulat grayak menyerang dengan cara memakan daun padi, menyebabkan tanaman tidak bisa berfotosintesis secara optimal.
Ciri-ciri jika ada ulat grayak pada padi yaitu daun tanaman menjadi berlubang seperti adanya bekas tembakan, daun tanaman menjadi tinggal tulang, pucuk batang mati, serta tanaman rusak dalam semalam.
Untuk menghindari adanya ulat grayak, petani bisa menanam padi dengan pola tanam bergilir untuk mengurangi populasi ulat.
Sementara untuk membasminya, petani bisa memanfaatkan musuh alami seperti parasitoid atau bisa juga dengan menyemprotkan insektisida berbahan aktif berupa zat bacillus thuringiensis.
7. Lalat Bibit (Atherigona sp.)
Hama ini menyerang padi pada fase awal pertumbuhan dengan menyerang tunas muda, sehingga bisa menyebabkan tanaman mati sebelum berkembang.
Lalat bibit seringkali menyerang terutama pada kondisi kelembaban udara yang cukup tinggi.
Telur lalat bibit berwarna keputih-putihan dan berbentuk lonjong seperti pisang, dan biasanya berada pada permukaan atas daun. Bagian daun yang terserang biasanya akan mengalami perubahan bentuk, seperti bercak-bercak kuning pada tepi daun.
Nah untuk menghindari adanya lalat bibit, petani bisa menjaga kebersihan sawah sebelum proses menanam dilakukan.
Selain itu, bisa juga dengan cara menanam bibit dengan jarak yang cukup agar tidak terlalu rapat. Dan bila sudah terlalu banyak bisa menggunakan pestisida alami seperti ekstrak daun mimba.
Kesimpulan
Menghadapi serangan hama pada tanaman padi memang menjadi sesuatu hal yang sering dihadapi oleh para petani.
Pencegahan yang baik serta penggunaan metode pengendalian yang tepat tentu akan sangat membantu dalam menjaga hasil panen tetap maksimal.
Beberapa cara pencegahan yang bisa dilakukan misalnya saja seperti menjaga kebersihan lahan, menggunakan varietas bibit padi unggul, dan mengoptimalkan teknik pengendalian hama yang ramah lingkungan.
Selain itu, penerapan teknik pertanian yang berkelanjutan juga bisa menjadi solusi jangka panjang dalam menjaga kesehatan tanaman padi.
Tags
Pertanian