Banyak tanaman yang memerlukan air dalam jumlah besar untuk bisa tumbuh dengan optimal, sehingga musim kemarau boleh dikatakan bukanlah waktu yang ideal bagi sebagian besar tanaman pertanian.
Namun berbeda dengan jagung, dimana komoditas pangan satu ini justru menjadi salah satu tanaman yang paling direkomendasikan untuk ditanam saat musim kemarau tiba.
Jagung merupakan tanaman yang fleksibel dan memiliki daya tahan tinggi terhadap kondisi lingkungan yang kering.
Tidak heran jika jagung banyak dibudidayakan di daerah dengan curah hujan rendah atau pada musim kemarau.
Inilah Alasan Kenapa Jagung Cocok Ditanam di Musim Kemarau
Bagi para petani, memilih tanaman yang tepat terutama saat kondisi cuaca tertentu memang sangat penting dilakukan agar hasil panen bisa tetap optimal.
Lalu apa saja alasan utama mengapa jagung ini menjadi salah satu yang direkomendasikan untuk ditanam di musim kemarau?
Nah untuk mengetahui jawabannya, yuk langsung saja kita bahas lebih dalam pada ulasan berikut ini.
1. Memiliki Sistem Perakaran yang Kuat
Salah satu alasan utama jagung dapat bertahan di musim kemarau adalah sistem perakarannya yang cukup kuat dan dalam.
Jagung memang memiliki akar serabut yang mampu menjangkau lapisan tanah yang lebih dalam untuk mencari sumber air.
Hal ini membuat jagung lebih tahan terhadap kondisi tanah yang kering, jika dibandingkan dengan jenis tanaman lain yang akarnya lebih dangkal.
Selain itu, akar jagung juga dapat menyerap nutrisi dengan lebih efisien, meskipun dalam kondisi tanah yang minim air. Dengan sistem akar yang seperti ini, jagung dapat tumbuh dengan baik meskipun pasokan air cenderung terbatas.
2. Tahan Terhadap Kekeringan
Jagung memiliki ketahanan alami terhadap kekeringan, terutama untuk beberapa varietas yang memang dikembangkan untuk kondisi cuaca yang lebih kering.
Meskipun air tetap diperlukan untuk pertumbuhan yang optimal, namun jagung dapat bertahan lebih lama dibandingkan tanaman lain saat menghadapi kondisi air yang sangat terbatas.
Tanaman ini juga memiliki mekanisme adaptasi terhadap suhu tinggi, seperti menggulung daunnya saat mengalami kekurangan air.
Hal seperti ini tentu saja berguna terutama untuk membantu mengurangi penguapan berlebih, sehingga tanaman tetap dapat bertahan dalam kondisi yang panas.
3. Masa Tanam yang Relatif Singkat
Keuntungan lain dari menanam jagung di musim kemarau adalah masa tanamnya yang tergolong relatif singkat.
Umumnya jagung dapat dipanen dalam waktu kurang lebih sekitar 3 hingga 4 bulan setelah tanam.
Hal ini tentu saja sangat menguntungkan bagi para petani karena mereka bisa mendapatkan hasil panen yang lebih cepat, dibandingkan dengan tanaman lain yang membutuhkan waktu lebih lama.
Dengan masa tanam yang singkat ini, petani juga dapat lebih fleksibel dalam mengatur pola tanam mereka.
Bahkan dalam beberapa kondisi, jagung bisa ditanam sebagai tanaman sela sebelum memasuki musim hujan atau sebagai alternatif saat musim kemarau berlangsung cukup panjang.
4. Tidak Memerlukan Banyak Air
Meskipun air tetap penting bagi tanaman jagung, akan tetapi jumlah air yang dibutuhkan tidak sebanyak tanaman lain seperti padi atau sayuran tertentu.
Jagung dapat bertahan dengan pengairan yang lebih sedikit selama fase pertumbuhannya, terutama jika ditanam di wilayah dengan kondisi tanah yang bisa menyimpan air dengan lebih baik.
Selain itu penggunaan teknik irigasi yang efisien, seperti irigasi tetes atau sumur dangkal, juga dapat semakin mengoptimalkan pertumbuhan jagung di musim kemarau tanpa harus menghabiskan banyak air.
5. Harga Jual Stabil dan Permintaan Tinggi
Jagung merupakan salah satu komoditas pertanian yang memiliki permintaan tinggi, baik itu untuk kebutuhan konsumsi manusia maupun sebagai pakan hewan ternak.
Harga jual jagung pun cenderung lebih stabil sepanjang tahun, sehingga petani tidak perlu khawatir akan mengalami kerugian meskipun menanamnya di musim kemarau.
Di beberapa daerah, jagung bahkan memiliki harga lebih tinggi saat musim kemarau karena pasokan yang lebih terbatas.
Dengan demikian, menanam jagung di musim kemarau boleh dibilang bisa menjadi salah satu peluang bisnis yang menguntungkan bagi para petani.
6. Bisa Dibudidayakan di Berbagai Jenis Tanah
Jagung termasuk tanaman yang cukup fleksibel dan bisa tumbuh diberbagai jenis tanah, mulai dari tanah lempung, berpasir, hingga tanah liat.
Meskipun begitu, tanah dengan drainase yang baik tentu saja lebih disarankan agar tanaman tidak mengalami pembusukan akar akibat adanya genangan air.
Kondisi tanah yang sering terjadi di musim kemarau, seperti tanah yang lebih kering dan keras, tetap dapat diatasi dengan pengolahan tanah yang tepat.
Dengan menerapkan teknik budidaya yang baik, maka seharusnya hasil panen jagung tetap bisa maksimal.
7. Perawatan Relatif Mudah
Dibandingkan dengan jenis tanaman lain yang membutuhkan perhatian ekstra dalam hal pengairan dan perlindungan dari hama, jagung tergolong mudah dirawat.
Selama tanah cukup subur dan mendapatkan sinar matahari yang cukup, jagung bisa tumbuh dengan baik tanpa perlu terlalu sering disiram.
Selain itu, pemupukan yang tepat dengan kandungan nitrogen, fosfor, dan kalium yang seimbang dapat membantu meningkatkan produktivitas jagung.
Jika ditanam dengan jarak yang sesuai, jagung juga lebih tahan terhadap serangan gulma maupun hama.
Kesimpulan
Jagung merupakan salah satu pilihan terbaik untuk dibudidayakan di kala musim kemarau tiba.
Dengan sifatnya yang tidak terlalu banyak membutuhkan air serta masa tanam yang tergolong cukup singkat, membuat jagung menjadi tanaman yang paling ideal untuk ditanam pada kondisi cuaca yang panas dan kering.
Selain itu, harga jualnya yang relatif stabil dan kemampuannya tumbuh diberbagai jenis tanah, menjadi alasan mengapa jagung cocok ditanam saat musim kemarau.
Dengan teknik budidaya yang tepat, seharusnya komoditas pertanian ini bisa menjadi sumber penghasilan yang menguntungkan bagi petani di tengah kondisi cuaca yang menantang.
Jadi jika kita memang sedang mencari tanaman yang bisa tumbuh optimal di musim kemarau, maka jagung adalah pilihan yang tepat.
Tags
Pertanian