Salah satu bentuk asesmen UKIN yang dinilai secara langsung adalah melalui video pembelajaran, yang menggambarkan bagaimana guru mengelola kelas, menyampaikan materi, membimbing siswa, hingga menutup proses pembelajaran.
Dalam asesmen terbaru, terdapat sejumlah indikator yang menjadi penentu kualitas tinggi atau kategori nilai Baik Sekali dalam video UKIN.
Indikator-indikator ini tentu tidak hanya menilai aspek teknis semata, tetapi juga memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan, empati, konteks budaya, dan pendekatan yang inklusif terhadap semua peserta didik.
Indikator Penilaian dalam Video Pembelajaran UKIN Guru
Lalu apa saja indikator yang perlu diperhatikan agar video UKIN kita masuk kategori Baik Sekali? dan Bagaimana kriteria video UKIN yang berkualitas untuk Mendapatkan nilai maksimal.
Berikut merupakan beberapa poin kunci yang bisa kita terapkan saat menjalankan UKIN Guru.
1. Pembukaan dan Penutupan yang Religius dan Patriotik
Guru memulai pembelajaran dengan mengajak peserta didik berdoa bersama secara khusyuk, menggunakan pelafalan yang baik dan jelas. Tak hanya itu, pembelajaran juga dibuka atau ditutup dengan menyanyikan lagu nasional atau lagu daerah untuk membangkitkan semangat kebangsaan.
2. Setting Kelas yang Tertata
Sebelum memulai pembelajaran, guru sudah memastikan pengaturan posisi duduk yang ideal agar tidak ada peserta didik yang membelakangi guru. Interaksi empat arah—guru ke siswa, siswa ke guru, dan antar siswa—dimungkinkan karena penataan kelas yang mendukung.
3. Keamanan Ruang Belajar
Lingkungan kelas bebas dari benda-benda berbahaya dan mendukung pembelajaran aktif. Ini menjadi syarat penting demi menciptakan suasana belajar yang aman dan nyaman bagi semua peserta didik.
4. Kualitas Sumber Belajar
Guru menggunakan sumber belajar buatan sendiri, relevan dengan tujuan pembelajaran, dan sesuai dengan karakteristik peserta didik. Semua materi bebas dari miskonsepsi.
5. Model Pembelajaran Inovatif
Sintaks pembelajaran dijalankan dengan tepat dan lengkap, serta dirancang untuk mendorong peserta didik agar bisa berkolaborasi dan berkomunikasi secara aktif.
6. Bimbingan yang Merata
Guru berkeliling dan memberikan bimbingan menyeluruh, baik dalam bentuk klasikal maupun individual, sesuai kebutuhan masing-masing peserta didik.
7. Interaksi yang Empatik dan Variatif
Interaksi tiga arah (guru ↔ siswa ↔ siswa) dijalankan secara aktif dan penuh empati. Guru memberikan ruang yang cukup bagi siswa untuk berpartisipasi.
8. Ice Breaking yang Relevan
Ice breaking tidak sekedar lucu-lucuan. Guru memilih aktivitas penyegar suasana yang berkaitan langsung dengan materi pembelajaran.
9. Penghargaan terhadap Ragam Respon
Setiap jawaban siswa, baik benar maupun belum tepat, tetap dihargai sebagai bagian dari proses pembelajaran. Ini membangun rasa percaya diri siswa.
10. Struktur Pembelajaran yang Jelas
Materi disusun secara sistematis, logis, dan lengkap. Guru juga mengaitkan materi dengan kehidupan nyata, sesuai tahapan perkembangan peserta didik.
11. Bebas dari Miskonsepsi
Guru tidak hanya menghindari miskonsepsi saat mengajar, tetapi juga mampu meluruskan pemahaman keliru yang dimiliki peserta didik.
12. Konteks Budaya yang Dekat dengan Siswa
Guru menggunakan pendekatan lokal dan budaya sekitar siswa, sehingga pembelajaran menjadi lebih membumi dan mudah dipahami.
13. Media yang Efektif dan Inovatif
Media pembelajaran dikombinasikan antara bentuk konkret dan digital. Guru juga memanfaatkan media buatan sendiri atau dari sumber online yang kredibel.
14. Strategi Pembelajaran yang Variatif
Guru tidak terpaku pada satu metode. Lebih dari dua strategi digunakan, disesuaikan dengan kebutuhan dan karakter peserta didik.
15. Sensitivitas Sosial dan Kultural
Strategi pembelajaran memperhatikan keberagaman latar belakang siswa—baik dari sisi sosial, budaya, agama, maupun ekonomi.
16. Memenuhi Kebutuhan Individual
Setiap peserta didik memiliki gaya belajar dan kebutuhan yang berbeda. Guru menyesuaikan strategi untuk memenuhi keberagaman tersebut, termasuk untuk siswa dengan kebutuhan khusus.
17. Umpan Balik yang Positif
Guru memberikan feedback dengan bahasa yang membangun dan ekspresi bersahabat seperti senyuman, menciptakan suasana belajar yang nyaman.
18. Tindakan Berdasarkan Data
Alih-alih hanya bereaksi saat masalah muncul, guru mengambil langkah antisipatif berdasarkan data dari asesmen formatif.
19. Penutup Interaktif
Di akhir pembelajaran, guru tidak hanya merangkum, tetapi melibatkan siswa dalam tanya jawab untuk memastikan pemahaman bersama.
20. Penilaian Diri Terbimbing
Guru memfasilitasi peserta didik dalam melakukan penilaian diri, disertai pendampingan agar mereka mampu merefleksikan proses belajarnya.
21. Sikap Ramah Sepanjang Pembelajaran
Sikap guru yang ramah, sopan, dan menyenangkan menjadi salah satu elemen penting dalam menciptakan hubungan yang sehat dengan peserta didik.
22. Kepedulian terhadap Kebutuhan Siswa
Guru memperhatikan kebutuhan emosional dan akademik siswa, serta menyesuaikan pendekatan pembelajaran sesuai kondisi tersebut.
23. Atensi untuk Peserta Didik Berkebutuhan Khusus
Saat menghadapi siswa dengan perilaku menantang, guru tetap profesional, memberikan perhatian tanpa mengabaikan siswa lainnya.
Penutup
Menyusun dan merekam video UKIN bukan sekadar formalitas. Setiap aspek di dalamnya mencerminkan profesionalisme, empati, dan keterampilan pedagogis seorang guru.
Dengan memperhatikan indikator-indikator di atas, bukan tidak mungkin video UKIN kita akan dinilai masuk dalam kategori Baik Sekali—bukan hanya oleh asesor, tapi juga oleh hati para peserta didik yang kita layani setiap hari.
Tags
Pendidikan